loading...
Bisa dijadikan pelajaran lagi dari surat Yasin, ingat Al-Qur’an itu untuk yang hidup. Apa maksudnya?
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآَنٌ مُبِينٌ (69) لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ (70)
“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.” (QS. Yasin: 69-70)
Kesimpulan Mutiara Ayat
- Orang Arab Jahiliyyah menyifati Al-Qur’an dengan syair.
- Padahal Al-Qur’an bukan syair.
Orang Arab Jahiliyyah menuduh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penyair padahal derajat kenabian sangat jauh dari penyair.
- Maksud Al-Qur’an adalah dzikr ada tiga makna: (a) Al-Qur’an adalah peringatan dan berisi nasihat; (b) Al-Qur’an adalah bentuk dzikir yang paling utama; (c) Al-Qur’an adalah kemuliaan sehingga yang berpegang teguh dengan Al-Qur’an menjadi orang-orang mulia.
- Al-Qur’an itu disifati dengan mubin, yaitu penerangan, maksudnya Al-Qur’an itu menjelaskan segala sesuatu. Sehingga apa saja yang dibutuhkan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an baik dengan penjelasan yang tegas (sharih), yang tampak jelas, isyarat, atau penjelasan yang sifatnya umum.
- Al-Qur’an itu sebagai peringatan untuk hati yang hidup. Bisa juga maksudnya, Al-Qur’an sebagai peringatan untuk setiap orang yang hidup di muka bumi. Dua makna ini disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah.
- Orang kafir tidak mungkin mengambil manfaat dari Al-Qur’an. Begitu pula siapa saja yang tidak mau mengambil manfaat dari Al-Qur’an (sama sekali), maka ia kafir. Jika ada yang hanya mengambil sebagian Al-Qur’an dan menolak sebagian yang lain, berarti ada bagian kekafiran dalam dirinya.
- Adh-Dhahaak rahimahullah menyatakan bahwa Al-Qur’an itu rahmat bagi orang mukmin dan perkataan yang menghujam bagi orang kafir.
- Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah, Al-Qur’an pada hati ibarat hujan untuk tanah yang subur.
Referensi: Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, Ibnu Katsir, 6: 357. Tafsir As-Sa’di, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, hlm. 740. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Surat Yasin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, hlm. 242-256.
—
sumber : rumasyo.com
loading...
Labels:
Artikel
Thanks for reading Apa Faidah Surat YAASIN (Untuk Yang Hidup). Please share...!